Langsung ke konten utama

Ada yang Tak Pernah Padam


Yang menjadi mahasiswa, akan ada usainya. Mungkin setelah lulus, kampus yang ia banggakan hanya tinggal almamater dan namanya saja.

Yang menjadi anak muda, akan tiba di masa tua. Fisiknya kian melemah, pikirannya semakin rumit dan gerak langkahnya menjadi sempit.

Yang menjadi aktivis di organisasi, akan ada habisnya. Menjadi pasif lalu berada pada titik vakum of power dalam individu atau komunalnya.

Namun dari semua identitas dan entitas tadi, ada yang tak pernah hilang dan padam dalam ruang dan waktu. Tetap melekat identitas itu sepanjang hayat sampai kelak di akhirat.

Yakni identitas kita sebagai hamba Allah. Yang diberi tugas hanya untuk mengabdi kepada-Nya.

Yang dilantik berperan sebagai pemimpin yang 'Down to earth' demi memakmurkan bumi melalui ayat-ayat-Nya.

Dan dititipi amanah untuk 'merawat' dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam diri, keluarga dan lingkup yang jauh lebih besar dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Setiap menginjakkan kaki di kampus terbaik ini, Saya jadi teringat tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang akrab disapa Bang Imad.

Sebagai staf pengajar ITB, Bang Imad menjalankan tiga peran sekaligus. Yaitu, sebagai dosen mata kuliah sistem tenaga listrik, dosen mata kuliah dasar umum (MKDU) Agama, juga pimpinan Masjid Salman ITB.

Bang Imad pernah menyebutkan bagaimana dia menempatkan dirinya. “Saya insinyur teknik elektro. Profesi saya adalah dosen. Misi saya adalah Islam,” kata Bang Imad semasa hidupnya.

Meskipun raganya sudah di kubur di dalam tanah, namun kiprah perjuangan dan karyanya akan tetap hidup untuk dijadikan refleksi generasi selanjutnya.

"Barangsiapa yang mengenal identitas dirinya, maka sungguh ia telah mengenal Rabbnya" (Yahya bin Muadz Ar Razi)

Tabik 🙏

AAN RIDWAN

Komentar

Postingan populer dari blog ini

1 Dekade IKAMATRA berdiri, Masih Ingatkah Dirimu?

Kemarin, ada notif yang menarik dan berbeda dari grup WhatsApp Alumni IKAMATRA (Ikatan Keluarga Mahasiswa Sumatera) begini isinya: "Kadang Ikamatra hanya organisasi daerah semata. Kadang dianggap tak bermakna. Bahkan yang parah, kadang dianggap sebagai beban dan tak berguna. Tapi bagiku, Ikamatra itu keluarga. Dengan segenap keberagaman orang-orangnya. Ikamatra itu sangat bermakna dengan segala kejadian-kejadian yang ada. Semoga kedepannya Ikamatra tetap ada. Karena kita butuh Ikamatra. Semoga 10 tahun ini menjadikan Ikamatra lebih baik dan baik lagi. Selamat milad keluargaku. (22 November 2008-22 November 2018)" Menurut pandangan Saya, sebagai salah satu alumni dan bagian dari keluarga di dalamnya, kata-kata itu sederhana tapi mampu menusuk dan mengingatkan Saya khususnya, untuk turut merenungkan dan memikirkan. Saya akan coba bedah kata demi kata. Kalimat demi kalimat. Hingga apasih maksud dan tujuan dari tulisan itu. Kadang IKAMATRA Hanya Org

Merawat Ingatan

Betapa bahagianya kita, ketika mengingat masa-masa kecil. Betapa menggemaskan kita, ketika membayangkan wajah kita waktu kecil dulu. Betapa cerianya kita, ketika waktu kecil yg dipikirkan hanyalah bermain. Lepas tanpa beban. Betapa harunya kita, ketika kita sadar orang-orang tersayang yg dahulu turut merawat dan mengasuh kita kini sudah mendahului kita. Di foto ini, Saya ingin cerita sedikit tentang segala hal yang membuat bibir Saya tersenyum, mata berkaca-kaca dan hati bersyukur kpd Allah. Yang paling kiri pakai kaos berkerah orange, dia adalah cucu kesayangan. Biasa dipanggil Oye (Bahasa Jawa: Tole). Sebenarnya nama lengkapnya @imamnasrudin_ Tapi karena waktu kecil dia cadel. Makanya dipanggil Oye. Si Oye ini waktu kecil terlihat lucu menggemaskan. Badannya gemuk berisi. Pipinya tembem karena rajin minum susu dan makan yang bergizi. Rambutnya hitam karena kalau mandi sering pakai shampo yang sachetan. Nah, kalau yang paling kanan, pakai kaos garis2 biru itu juga u

About Me

Aan Ridwan , lahir di Lampung, 15 Januari 1993. Menyelesaikan pendidikan Dasar di MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri) Tegal Mukti, Way Kanan tahun 2005. Menamatkan pendidikan menengah pertama di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Tegal Mukti, Way Kanan pada tahun 2008. Lalu menamatkan pendidikan menengah atas di Madrasah yang sama,pada tahun 2011. Kemudian sekarang sedang menempuh program studi S1 di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Bandung yakni di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dengan mengambil jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Aktif sebagai mahasiswa dan di Organisasi Daerah Mahasiswa (OMDA) asal Sumatera, yaitu Ikatan Mahasiswa Sumatera (IKAMATRA) KBM UIN SGD Bandung. Selain menjadi mahasiswa Ia juga belajar sambil berwirausaha. Sedang menggeluti bisnis online yakni memiliki onlinestore @ans_jersey dan bekerja sebagai drafter dan surveyor di CV.Tatabumi Indonesia (tatabumi.com) Kontak dan informasi lebih lanjut dapat melalui: Phone