Yang menjadi mahasiswa, akan ada usainya. Mungkin setelah lulus, kampus yang ia banggakan hanya tinggal almamater dan namanya saja. Yang menjadi anak muda, akan tiba di masa tua. Fisiknya kian melemah, pikirannya semakin rumit dan gerak langkahnya menjadi sempit. Yang menjadi aktivis di organisasi, akan ada habisnya. Menjadi pasif lalu berada pada titik vakum of power dalam individu atau komunalnya. Namun dari semua identitas dan entitas tadi, ada yang tak pernah hilang dan padam dalam ruang dan waktu. Tetap melekat identitas itu sepanjang hayat sampai kelak di akhirat. Yakni identitas kita sebagai hamba Allah. Yang diberi tugas hanya untuk mengabdi kepada-Nya. Yang dilantik berperan sebagai pemimpin yang 'Down to earth' demi memakmurkan bumi melalui ayat-ayat-Nya. Dan dititipi amanah untuk 'merawat' dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam diri, keluarga dan lingkup yang jauh lebih besar dalam hidup berbangsa dan bernegara. Setiap menginjakkan kaki di
Catatan Tentang Hidup dan Perjuangan