Langsung ke konten utama

1 Dekade IKAMATRA berdiri, Masih Ingatkah Dirimu?




Kemarin, ada notif yang menarik dan berbeda dari grup WhatsApp Alumni IKAMATRA (Ikatan Keluarga Mahasiswa Sumatera) begini isinya:

"Kadang Ikamatra hanya organisasi daerah semata. Kadang dianggap tak bermakna. Bahkan yang parah, kadang dianggap sebagai beban dan tak berguna. Tapi bagiku, Ikamatra itu keluarga. Dengan segenap keberagaman orang-orangnya. Ikamatra itu sangat bermakna dengan segala kejadian-kejadian yang ada. Semoga kedepannya Ikamatra tetap ada. Karena kita butuh Ikamatra. Semoga 10 tahun ini menjadikan Ikamatra lebih baik dan baik lagi. Selamat milad keluargaku. (22 November 2008-22 November 2018)"


Menurut pandangan Saya, sebagai salah satu alumni dan bagian dari keluarga di dalamnya, kata-kata itu sederhana tapi mampu menusuk dan mengingatkan Saya khususnya, untuk turut merenungkan dan memikirkan.

Saya akan coba bedah kata demi kata. Kalimat demi kalimat. Hingga apasih maksud dan tujuan dari tulisan itu.


Kadang IKAMATRA Hanya Organisasi Daerah Semata.


Disadari atau tidak, mahasiswa daerah hari ini memandang sebuah organisasi daerah hanya dari sudut pandang yang sempit. Menilai luarnya saja. Dipandang sebelah mata. Akhirnya hanya terkesan formalitas saja mengikuti masa perkenalan anggota di gerbang masuk.  Setelah masuk, lenyap bagai di telan bumi.

Mungkin asumsi Saya sebagian mereka berpikir "Ah organisasi daerah (Orda) itu kurang populer dan nggak hits" jika dibandingkan dengan UKM (unit kegiatan mahasiswa) internal seperti: Himpunan Jurusan, Senat Mahasiswa atau Dewan Mahasiswa (Presma)

Atau dibandingkan dengan organisasi extra yang lebih tua, populer dan lebih menggerakkan dan memperjuangkan idealisme mahasiswa.

Akhirnya Orda jadi korban. Dilupakan, ditinggalkan atau bahkan dihapuskan dalam hati dan jiwanya.

Adilkah pikiran kita memandang hal ini dan membanding-bandingkannya???

Kadang Dianggap Tidak Ada.


Organisasinya masih ada. Namanya masih jelas. AD ART-nya masih termaktub rapih. Lantas tegakah kita yang mengaku pernah mengikuti Makrab (Malam keakraban) lalu seolah-olah Orda telah mati. Mati dari hati dan pikiran kita.

Keberadaanya dinggap tidak ada. Hilang dari jejak langkah kita yang dulu begitu tertatih dan perlahan-lahan mengucap janji setia "Ikamatra akan selalu tertanam di dada, yang terucap dari bibir kita saat prosesi Makrab"

Kemana kata-kata itu? Atau hanya berhenti di bibir saja waktu itu? Terkadang manusia itu memang pandai menjadi pelupa.

Kadang Dianggap Tak bermakna. Bahkan Lebih Parah Dianggap sebagai Beban dan Tak Berguna.


Mungkin mahasiswa hari ini memang tidak butuh organisasi. Cukup menjadi mahasiswa akademis, IPK tinggi, lulus cepat dan membayangkan dapat pekerjaan yang mapan. Begitu picik dan pragmatisnya mahasiswa hari ini bukan?

Punya konsep begini "Gue dapat untung apa dulu, baru gue mau gabung.Sekiranya malah merugikan. Uang jajan terpangkas dengan iuran kas ini itu. Waktu bermain dan mengerjakan tugas jadi terganggu, karena kudu bolak balik rapat. Pikiran makin terkuras karena banyak yang harus dipikirkan. Belum lagi mikirin kisah cinta dengan segala kenangannya. Oke! Mending Gue jadi mahasiswa bebas. Tanpa beban. Hidup seutuhnya tanpa memikirkan ini itu". Begitu kan? Kita mahasiswa yang sering memburu untung. Enggan berkorban dan nggak mau rugi.

Kemudian melihat atas berbagai permasalahan yang disampaikan lewat kata-kata di grup tersebut, juga mengungkapkan sebuah kesan pribadi, harapan dan evaluasi bersama.

Ikamatra bagiku adalah keluarga


Artinya tidak berhenti pada wujud organisasi secara struktur. Namun lebih memandang organisasi sebagai kultur. Menganggap Orda sebagai keluarga di tanah rantau berarti mereka yang mau berupaya mencurahkan pikiran, mendekatkan hati dan perasaan demi kehangatan sebuah keluarga. Ada tujuan yang ingin diraih bersama. Ada hubungan emosional yang ingin didekatkan. Agar tidak ada sekat lagi diantara sesama pejuang anak daerah. Dan dibuktikan dengan sering bertemu, sering main bareng, aktif berpogram dsb.

Gimana mau dapat kesan seperti keluarga, ketemu saja sangat jarang. Main bareng saja tidak pernah.

Keberagaman karakter orang-orang di dalamnya. Kejadian-kejadian yang menemani langkah satu sama lain akan semakin mendewasakan kita dalam hidup berorganisasi. Kita akan kesampingkan egosentris dan kepentingan pribadi demi kebermanfaatan dalam sebuah keluarga.

Semakin banyak berkorban, banyak pula yang akan didapat. Baik Ilmu, pengalaman dan rejeki. Percayalah itu.

Semoga Ikamatra Kedepannya Tetap Ada.


Ada harapan yang terpancang jauh kedepan. Ada niat dan tekad yang kuat untuk menjaga keutuhan keluarga.  Dan kalimat itu mengajak siapa saja yang mengaku bagian keluarga untuk tetap menghidupkan obor perjuangan. Segelap apapun yang akan kita hadapi. Asal masih ada cahaya yang terpancar di hati kita, maka ia akan tetap menyala. Hari ini, esok dan selamanya.

1 Dekade adalah waktu yang tak pernah mengenal kata cukup untuk membangun pondasi yang kuat. Merintis hal-hal yang fundamental. Zaman terus berubah. Budaya mahasiswa akan terus tergerus oleh kemajuan tekhnologi. Maka bukan hanya seberapa lama organiasasi itu berdiri. Tetapi yang jauh lebih penting seberapa kuat bertahan dan mengembangkan inovasi organisasi yang mampu menjawab tantangan zaman.

Bagaimana caranya? menurut saya tetap fokus mencapai Visi dengan langkah yang bersamaan, menjaga nilai-nilai  yang telah menjadi karakter putra putri terbaik daerah, kemudian adopsi, tiru dan modifikasi (ATM) organisasi yang lebih maju untuk menjadikan orda kekinian yang dibutuhkan mahasiswa hari ini dan esok.

Akhirnya, Saya bersyukur masih bisa menuliskan pemikiran disini untuk mengingatkan Saya, sebelum ke orang lain.

Selamat Hari Lahir 1 Dekade IKAMATRA UIN SGD Bandung. Semoga menjadi rumah perjuangan yang melahirkan kader militan dan tumbuh berkembang menjadi orda kebanggaan yang akan kita ceritakan kelak untuk anak dan cucu kita. Tabik! 🙏

AAN RIDWAN
Bandung, 23 November 2018

Komentar

  1. Masih jelas ingatkanku, kala itu ditahun 2013. IKAMATRA Keluarga pertama di bandung, akan selalau jadi tempat pulang. Walau telihat acuh tak acuh, sebenarnya diri ini peduli dan bersyukur bisa bertemu dengan kalian semua. Jaya di darat, laut dan udara selalu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, Mif. Masih membersamai Ikamatra sedari dulu hingga kini. Semoga kita akan tetap dihadirkan rasa rindu untuk kembali pulang. 😁👌

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merawat Ingatan

Betapa bahagianya kita, ketika mengingat masa-masa kecil. Betapa menggemaskan kita, ketika membayangkan wajah kita waktu kecil dulu. Betapa cerianya kita, ketika waktu kecil yg dipikirkan hanyalah bermain. Lepas tanpa beban. Betapa harunya kita, ketika kita sadar orang-orang tersayang yg dahulu turut merawat dan mengasuh kita kini sudah mendahului kita. Di foto ini, Saya ingin cerita sedikit tentang segala hal yang membuat bibir Saya tersenyum, mata berkaca-kaca dan hati bersyukur kpd Allah. Yang paling kiri pakai kaos berkerah orange, dia adalah cucu kesayangan. Biasa dipanggil Oye (Bahasa Jawa: Tole). Sebenarnya nama lengkapnya @imamnasrudin_ Tapi karena waktu kecil dia cadel. Makanya dipanggil Oye. Si Oye ini waktu kecil terlihat lucu menggemaskan. Badannya gemuk berisi. Pipinya tembem karena rajin minum susu dan makan yang bergizi. Rambutnya hitam karena kalau mandi sering pakai shampo yang sachetan. Nah, kalau yang paling kanan, pakai kaos garis2 biru itu juga u

About Me

Aan Ridwan , lahir di Lampung, 15 Januari 1993. Menyelesaikan pendidikan Dasar di MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri) Tegal Mukti, Way Kanan tahun 2005. Menamatkan pendidikan menengah pertama di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Tegal Mukti, Way Kanan pada tahun 2008. Lalu menamatkan pendidikan menengah atas di Madrasah yang sama,pada tahun 2011. Kemudian sekarang sedang menempuh program studi S1 di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Bandung yakni di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dengan mengambil jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Aktif sebagai mahasiswa dan di Organisasi Daerah Mahasiswa (OMDA) asal Sumatera, yaitu Ikatan Mahasiswa Sumatera (IKAMATRA) KBM UIN SGD Bandung. Selain menjadi mahasiswa Ia juga belajar sambil berwirausaha. Sedang menggeluti bisnis online yakni memiliki onlinestore @ans_jersey dan bekerja sebagai drafter dan surveyor di CV.Tatabumi Indonesia (tatabumi.com) Kontak dan informasi lebih lanjut dapat melalui: Phone