Langsung ke konten utama

TENTANG LARI PAGI

"Kamu mah ga lari, tapi update" komentar salah satu teman saat melihat update story whatsApp Saya pagi ini.



"Biarin weh" jawabku dengan  simpel 

Mungkin maksudnya dia hanya bercanda. Tapi kalau dipikir-pikir. Ada benernya juga, sih. Itu sah-sah saja. Sebagai netizen memang bebas nyinyir. :)

Setiap komentar, mungkin punya alasan. Entah alasan hanya bercanda. Atau memang punya tujuan tertentu.

Saya mah, suka dua-duanya. Artinya sejauh ini hidup Saya tidak sendirian dan masih dipedulikan. :')

Terkadang kita bisa belajar dari hal-hal sederahana. Misal seperti cerita lari tadi. Awalnya mungkin bercanda. Tapi kalau mau dipikir kembali. Sebenarnya itu mengingatkan siapa saja yang kebiasaan jarang lari, sekalinya lari malah sibuk update di media sosial. 

Oke, ga ada yang salah koq. Semua punya madzhab masing-masing dalam bermedia sosial.

Mungkin ada yang madzhabnya "media sosial al-pameri" Semua aktivitas kehidupan di dunia nyata wajib bin kudu dipamerkan di media sosial. Karena media sosial tercipta sebagai ajang pamer antar sesama. 

Mungkin juga ada yang bermadzhab "Media sosial Al-kalemi" madzab yang satu ini punya pandangan semua yang dialami di kehidupan nyata disikapi dengan santai dalam hidup bermedia sosial. Sesekali update. Kadang juga tidak perlu untuk diumbar. Sungguh selow dan tetap selow. Jadi mirip lagu. Hehe

Atau mungkin yang lain bermadzhab"Media sosial al-bodo amati" punya pandangan bahwa hidup di media sosial tidak terlalu diambil pusing. Mau update terserah, nggak update juga ga gelisah. 

Mau dikomentari  netizen dijawab seperlunya. Kalau dia ada perlu juga mengomentari yang lainnya.

Semua orang punya kebebasan dalam hidup. Termasuk hidup dalam bermedia sosial. Yang terpenting adalah kita punya rambu-rambu dalam menggunakannya.

Karena selain kita punya hak, kita juga dibebani kewajiban. Baik kewajiban secara agama untuk membiasakan komentar yang  bermoral. Atau bahkan kewajiban secara hidup bernegara. Karena sudah ada Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) atau Undang Undang nomor 11 tahun 2008 yang mengatur tentang informasi serta transaksi elektronik, atau teknologi informasi secara umum.

Artinya hidup di zaman yang semakin pesat kemajuan teknologi dan informasi ini. Kita juga semakin bijak dalam menggunakannya.

Semoga bermanfaat buat Saya, sebelum ke orang lain. Karena hari ini menurut Saya dapat mengambil pelajaran "Siapapun boleh update, misal tentang lari.Asal menjadi motivasi dan harapan untuk membudayakan hidup sehat" Karena hidup sehat itu baik. Tapi yang lebih baik bukan updatenya,  tapi mau memulai dan memaknainya.

Kata orang-orang ada lari yang bermasalah yaitu lari dari kenyataan. 

Tapi bagiku ada yang lebih berbahaya dari itu, yaitu lari dari harapan! Heu Heu Heu

Tritan Point Cipadung, 6 Januari 2019
AAN RIDWAN






Komentar

Postingan populer dari blog ini

1 Dekade IKAMATRA berdiri, Masih Ingatkah Dirimu?

Kemarin, ada notif yang menarik dan berbeda dari grup WhatsApp Alumni IKAMATRA (Ikatan Keluarga Mahasiswa Sumatera) begini isinya: "Kadang Ikamatra hanya organisasi daerah semata. Kadang dianggap tak bermakna. Bahkan yang parah, kadang dianggap sebagai beban dan tak berguna. Tapi bagiku, Ikamatra itu keluarga. Dengan segenap keberagaman orang-orangnya. Ikamatra itu sangat bermakna dengan segala kejadian-kejadian yang ada. Semoga kedepannya Ikamatra tetap ada. Karena kita butuh Ikamatra. Semoga 10 tahun ini menjadikan Ikamatra lebih baik dan baik lagi. Selamat milad keluargaku. (22 November 2008-22 November 2018)" Menurut pandangan Saya, sebagai salah satu alumni dan bagian dari keluarga di dalamnya, kata-kata itu sederhana tapi mampu menusuk dan mengingatkan Saya khususnya, untuk turut merenungkan dan memikirkan. Saya akan coba bedah kata demi kata. Kalimat demi kalimat. Hingga apasih maksud dan tujuan dari tulisan itu. Kadang IKAMATRA Hanya Org...

About Me

Aan Ridwan , lahir di Lampung, 15 Januari 1993. Menyelesaikan pendidikan Dasar di MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri) Tegal Mukti, Way Kanan tahun 2005. Menamatkan pendidikan menengah pertama di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Tegal Mukti, Way Kanan pada tahun 2008. Lalu menamatkan pendidikan menengah atas di Madrasah yang sama,pada tahun 2011. Kemudian sekarang sedang menempuh program studi S1 di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Bandung yakni di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dengan mengambil jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Aktif sebagai mahasiswa dan di Organisasi Daerah Mahasiswa (OMDA) asal Sumatera, yaitu Ikatan Mahasiswa Sumatera (IKAMATRA) KBM UIN SGD Bandung. Selain menjadi mahasiswa Ia juga belajar sambil berwirausaha. Sedang menggeluti bisnis online yakni memiliki onlinestore @ans_jersey dan bekerja sebagai drafter dan surveyor di CV.Tatabumi Indonesia (tatabumi.com) Kontak dan informasi lebih lanjut dapat melalui: Phone...

Selamat Merefleksikan Hari Pendidikan Nasional

Setiap tanggal 2 Mei, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. HARI ini NARASI tentang Hardiknas hampir seragam di lini masa "Dijadikan momentum untuk bersama menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan Indonesia" Kemudian saya ingin bertanya "Menguatkan pendidikan dari segi apa? Dari segi nalar berpikir kah? Aspek moral kah atau pola laku kah yg mencerminkan kaum terdidik? Barangkali hanya jadi wacana "Setiap orang menjadi guru dan setiap rumah menjadi sekolah" Kalau setiap hari kita kerjanya terus 'berkelahi', saling tuduh dan saling hina sesama, hanya karena beda pandangan. Hakikat pendidikan tentang memanusiakan manusia menjadi kata-kata usang bagi kaum millenial dalam hidup bermedia sosial. Kalau kerjanya hanya saling hujat dan menyuburkan ujaran kebencian. Mungkin, hidup guyub menjadi sesuatu yang mahal hari ini di tengah kondisi negeri yang kian memanas. Satu harapan besar saya di hari yang bersejarah ini: "Si...