Langsung ke konten utama

Pohon Boleh Kering Kerontang, tapi Hidupmu Jangan!



Terkadang Saya berpikir tentang kehidupan orang lain yang lebih beruntung dari Saya. Mereka memiliki fasilitas hidup yang serba lengkap dan paket komplit. Semua kebutuhan bahkan keinginannya terpenuhi dan tercukupi. Hingga tak ada ruang dan waktu untuk menghabiskan segala materi.

Mau Hape Android tercanggih? Dilengkapi fingerprint dan print out? Yang prosesnya kagak pake lama, tinggal KTP, sediakan Kartu keluarga, langsung bawa pulang ke rumah Anda!

Mau motor Ninja? Keluaran terbaru di kelasnya? Mumpung DP murah, semua itu bisa anda miliki dengan membayangkan cuma-cuma! :)

Mau apa lagi? Hunian mewah? mumpung bunga nol persen, yang setiap hari hadir di layar kaca, Kamu mau jugakah pindah ke Meikarta? :)

Ah! ternyata Saya salah. Hidup enggak sebercanda itu kawan!

Salah ketika kita  membandingkan kehidupan sendiri  dengan orang lain. Salah ketika selalu melihat ke atas hingga lupa masih banyak yang di bawah Kita. Dampaknya akan membuat kita semakin kurang, kurang dan ingin nambah lagi.

Belum  tentu dunia orang lain yang Kita inginkan akan cocok dengan kehidupan Kita. Jangan-jangan dengan semua fasilitas yg terpenuhi itu akan membuat Kita lengah dan terlena. Terlalu terbawa arus mengikut perkembangan zaman hingga akhirnya terperesok ke jurang kehancuran dunia yang nestapa!

Jangan-jangan kehidupan orang lain yg mereka jalani tidak akan membuat Kita merasa tenang dalam menjalani hidup. Dan mungkin bagi Saya yang terpenting, dunia orang lain yang Kita dambakan belum tentu membuat hidup Kita sadar bahwa hidup, bukan untuk dibandingkan, tapi untuk disyukuri.

Bagaimanapun kondisi kita saat ini, bukankah ini anugerah terbaik yang Allah berikan?

Jangan sampai hidupmu, hidupku  dan hidup kita terasa kering kerontang layaknya pepohonan, yang kurang disirami air kehidupan. Terkadang hidup akan terasa hambar, karena memikirkan kehidupan orang lain yang tak ada habisnya.

Biarkan hidup orang lain terlihat bahagia, bukankah kita bisa dan mampu bahagia dengan cara kita sendiri?

Dengan cara apa? dengan menerima apa adanya hidup Kita saat ini, dan terus memperjuangkannya hingga menemukan kebahagiaan yang sejati. :)







Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

1 Dekade IKAMATRA berdiri, Masih Ingatkah Dirimu?

Kemarin, ada notif yang menarik dan berbeda dari grup WhatsApp Alumni IKAMATRA (Ikatan Keluarga Mahasiswa Sumatera) begini isinya: "Kadang Ikamatra hanya organisasi daerah semata. Kadang dianggap tak bermakna. Bahkan yang parah, kadang dianggap sebagai beban dan tak berguna. Tapi bagiku, Ikamatra itu keluarga. Dengan segenap keberagaman orang-orangnya. Ikamatra itu sangat bermakna dengan segala kejadian-kejadian yang ada. Semoga kedepannya Ikamatra tetap ada. Karena kita butuh Ikamatra. Semoga 10 tahun ini menjadikan Ikamatra lebih baik dan baik lagi. Selamat milad keluargaku. (22 November 2008-22 November 2018)" Menurut pandangan Saya, sebagai salah satu alumni dan bagian dari keluarga di dalamnya, kata-kata itu sederhana tapi mampu menusuk dan mengingatkan Saya khususnya, untuk turut merenungkan dan memikirkan. Saya akan coba bedah kata demi kata. Kalimat demi kalimat. Hingga apasih maksud dan tujuan dari tulisan itu. Kadang IKAMATRA Hanya Org

Merawat Ingatan

Betapa bahagianya kita, ketika mengingat masa-masa kecil. Betapa menggemaskan kita, ketika membayangkan wajah kita waktu kecil dulu. Betapa cerianya kita, ketika waktu kecil yg dipikirkan hanyalah bermain. Lepas tanpa beban. Betapa harunya kita, ketika kita sadar orang-orang tersayang yg dahulu turut merawat dan mengasuh kita kini sudah mendahului kita. Di foto ini, Saya ingin cerita sedikit tentang segala hal yang membuat bibir Saya tersenyum, mata berkaca-kaca dan hati bersyukur kpd Allah. Yang paling kiri pakai kaos berkerah orange, dia adalah cucu kesayangan. Biasa dipanggil Oye (Bahasa Jawa: Tole). Sebenarnya nama lengkapnya @imamnasrudin_ Tapi karena waktu kecil dia cadel. Makanya dipanggil Oye. Si Oye ini waktu kecil terlihat lucu menggemaskan. Badannya gemuk berisi. Pipinya tembem karena rajin minum susu dan makan yang bergizi. Rambutnya hitam karena kalau mandi sering pakai shampo yang sachetan. Nah, kalau yang paling kanan, pakai kaos garis2 biru itu juga u

About Me

Aan Ridwan , lahir di Lampung, 15 Januari 1993. Menyelesaikan pendidikan Dasar di MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri) Tegal Mukti, Way Kanan tahun 2005. Menamatkan pendidikan menengah pertama di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Tegal Mukti, Way Kanan pada tahun 2008. Lalu menamatkan pendidikan menengah atas di Madrasah yang sama,pada tahun 2011. Kemudian sekarang sedang menempuh program studi S1 di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Bandung yakni di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dengan mengambil jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Aktif sebagai mahasiswa dan di Organisasi Daerah Mahasiswa (OMDA) asal Sumatera, yaitu Ikatan Mahasiswa Sumatera (IKAMATRA) KBM UIN SGD Bandung. Selain menjadi mahasiswa Ia juga belajar sambil berwirausaha. Sedang menggeluti bisnis online yakni memiliki onlinestore @ans_jersey dan bekerja sebagai drafter dan surveyor di CV.Tatabumi Indonesia (tatabumi.com) Kontak dan informasi lebih lanjut dapat melalui: Phone