Langsung ke konten utama

Tips Menyikapi Orang yang Baru Dikenal

(Dok. Survey Fotogrametri, 13 Maret 2017, Karawang)

Ada cerita yang menarik nih sewaktu Saya dan Tim Surveyor drone mensurvey lahan sawah di Rengasdengklok, Karawang minggu  lalu. (11/3)

Hidup itu ada benarnya seperti pepatah Jawa "Sawang Sinawang" (Melihat dan Dilihat)
Pekerjaan Survey itu kan jenis pekerjaan yang banyak melihat atau mengamati objek. Ternyata Saya dan Tim Surveyor yg lain juga jadi objek yang dilihat dan diamati warga sekitar.

Tak jarang mereka datang mendekat dan bertanya kapada kami "Sedang ngapain ini teh a?"
Dan sudah sepatutnya Kami jawab "Ini sedang ada pekerjaan survey sawah menggunakan drone, Mang"

Tipologi orang itu macem-macem. Kalo tipe orang awam mungkin enggak banyak nanya. Dia hanya ingin tahu sekedarnya. Enggak lebih. Udah segitu aja. Biasanya tipe orang seperti ini langsung pergi untuk melanjutkan kembali rutinitasnya.

Ada juga tipe orang yg modus, pragmatis dan matrealis. (ngeriiii hehehe)
Biasanya mereka nanya tapi dengan nada yg agak aneh "Kerja apa ni a? Bosnya ada gak!?
Saya langsung mengkerutkan kening. Tapi Saya berpikir kembali, setiap orang yang bertanya harus dijawab walaupun belum tentu sesuai apa maksdunya.Yang penting kudu tetap rendah hati. "Bosnya enggak ikut Mang, Kami mah survey aja" jawabku dengan sopan, sedikit takut banyak ngelesnya. :)

Nah, tipe orang yg kayak gini biasanya enggak langsung pergi. Duduk-duduk dulu sambil melihat secara mendalam apa yang dilakukan pekerjaan Kami. Eh tak terasa menunggu  cukup lama hingga senja tiba. :)

Kemudian yg terakhir ada tipe orang yg tulus membantu. Dia ingin menunjukan sikap sosial yang dimilikinya. Ya walaupun sebenernya Kami enggak membutuhkan bantuannya. Tapi Kami sadar, bagaimanapun juga seorang Surveyor itu juga makhluk sosial. Diberi akal dan hati untuk berinteraksi dengan sesama  tanpa bersikap sombong dan selalu rendah hati.

Tipologi manusia apapun harus kita sikapi dengan manusiawi. Dan biasanya akan lebih cair suasananya jika Kita ajak ngobrol, beliin rokok dan kopi. Itu sudah lebih dari cukup untuk pendekatan sosial kepada warga sekitar.

Kemudian sebelum Kami selesai survey, mereka kami ajak foto udara bersama menggunakan drone. Terlihat lebih sumringah kan? Karena Saya meyakini bahwa "Sebaik-baik seorang surveyor adalah yg paling bermanfaat bagi orang sekitarnya" hehe


Komentar

Postingan populer dari blog ini

1 Dekade IKAMATRA berdiri, Masih Ingatkah Dirimu?

Kemarin, ada notif yang menarik dan berbeda dari grup WhatsApp Alumni IKAMATRA (Ikatan Keluarga Mahasiswa Sumatera) begini isinya: "Kadang Ikamatra hanya organisasi daerah semata. Kadang dianggap tak bermakna. Bahkan yang parah, kadang dianggap sebagai beban dan tak berguna. Tapi bagiku, Ikamatra itu keluarga. Dengan segenap keberagaman orang-orangnya. Ikamatra itu sangat bermakna dengan segala kejadian-kejadian yang ada. Semoga kedepannya Ikamatra tetap ada. Karena kita butuh Ikamatra. Semoga 10 tahun ini menjadikan Ikamatra lebih baik dan baik lagi. Selamat milad keluargaku. (22 November 2008-22 November 2018)" Menurut pandangan Saya, sebagai salah satu alumni dan bagian dari keluarga di dalamnya, kata-kata itu sederhana tapi mampu menusuk dan mengingatkan Saya khususnya, untuk turut merenungkan dan memikirkan. Saya akan coba bedah kata demi kata. Kalimat demi kalimat. Hingga apasih maksud dan tujuan dari tulisan itu. Kadang IKAMATRA Hanya Org

Merawat Ingatan

Betapa bahagianya kita, ketika mengingat masa-masa kecil. Betapa menggemaskan kita, ketika membayangkan wajah kita waktu kecil dulu. Betapa cerianya kita, ketika waktu kecil yg dipikirkan hanyalah bermain. Lepas tanpa beban. Betapa harunya kita, ketika kita sadar orang-orang tersayang yg dahulu turut merawat dan mengasuh kita kini sudah mendahului kita. Di foto ini, Saya ingin cerita sedikit tentang segala hal yang membuat bibir Saya tersenyum, mata berkaca-kaca dan hati bersyukur kpd Allah. Yang paling kiri pakai kaos berkerah orange, dia adalah cucu kesayangan. Biasa dipanggil Oye (Bahasa Jawa: Tole). Sebenarnya nama lengkapnya @imamnasrudin_ Tapi karena waktu kecil dia cadel. Makanya dipanggil Oye. Si Oye ini waktu kecil terlihat lucu menggemaskan. Badannya gemuk berisi. Pipinya tembem karena rajin minum susu dan makan yang bergizi. Rambutnya hitam karena kalau mandi sering pakai shampo yang sachetan. Nah, kalau yang paling kanan, pakai kaos garis2 biru itu juga u

About Me

Aan Ridwan , lahir di Lampung, 15 Januari 1993. Menyelesaikan pendidikan Dasar di MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri) Tegal Mukti, Way Kanan tahun 2005. Menamatkan pendidikan menengah pertama di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Tegal Mukti, Way Kanan pada tahun 2008. Lalu menamatkan pendidikan menengah atas di Madrasah yang sama,pada tahun 2011. Kemudian sekarang sedang menempuh program studi S1 di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Bandung yakni di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dengan mengambil jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Aktif sebagai mahasiswa dan di Organisasi Daerah Mahasiswa (OMDA) asal Sumatera, yaitu Ikatan Mahasiswa Sumatera (IKAMATRA) KBM UIN SGD Bandung. Selain menjadi mahasiswa Ia juga belajar sambil berwirausaha. Sedang menggeluti bisnis online yakni memiliki onlinestore @ans_jersey dan bekerja sebagai drafter dan surveyor di CV.Tatabumi Indonesia (tatabumi.com) Kontak dan informasi lebih lanjut dapat melalui: Phone